Apakareba: Tak bisa kita mungkiri jika media sosial menjadi hal yang sangat sering kita buka sepanjang hari. Tidak hanya seru untuk dilihat, media sosial juga seperti jadi dunia baru bagi semua orang.
Namun, yang menjadi masalah jika Anda kebanyakan main media sosial, juga dapat memperburuk perubahan iklim, di dunia, lho. Pada 2010 lalu, Greenspector, sebuah organisasi efisiensi energi melakukan studi untuk mengetahui bagaimana dampak kebiasaan scrolling Instagram terhadap emisi karbon dunia.
Hasilnya mengejutkan, ternyata efek dari scrolling jauh lebih buruk dibandingkan dengan mengunggah foto, mengunggah story foto, hingga melakukan live viewing atau live hosting.
Setiap harinya, pengguna Instagram rata-rata menghasilkan dampak emisi karbon sebesar 18,6 gEq CO2. Angka ini setara dengan emisi karbon yang dihasilkan mobil kecil yang melaju sebesar 166 meter.
Setiap kali Anda scrolling lini masa Instagram selama satu menit saja, efek karbonnya setara dengan berkendara 13 meter dengan mobil kecil. Masalahnya, rata-rata pengguna Instagram menghabiskan waktunya 28 menit saat sedang berselancar di media sosial ini.
Baca juga: Patut Ditiru, Ini Alasan Artis Korea Jarang Main Media Sosial
Jika jumlah ini ditotal dengan kebiasaan pengguna Instagram seluruh dunia yang mencapai 500 juta orang per hari. Dampak emisi karbonnya setara dengan berkendara sejauh 83 juta kilometer.
Penyebabnya
Melansir Inibaru.id, hal ini disebabkan karena penggunaan baterai di ponsel Anda. Padahal, baterai ponsel Anda harus diisi ulang dengan listrik. Nah, pembangkit listrik ini masih memakai bahan yang tak ramah lingkungan seperti batu bara, dan lainnya.
Seperti contohnya, setiap kali Anda mengunggah sebuah foto, bakal menghabiskan rata-rata energi listrik 5,12 kWh. Bayangkan kalau jumlah ini diakumulasikan dari ratusan juta pengguna Instagram di seluruh dunia.
Meningkatnya emisi karbon saat pandemi
Disadari atau tidak, dengan adanya pandemi covid-19 banyak orang yang di rumah aja dan sering menghabiskan waktunya dengan gawai seperti laptop hingga ponsel. Walau kesannya baik, sebab kita tidak keluar rumah dan tidak menghasilkan emisi dari kendaraan. Sayangnya, menurut Badan Energi Internasional (IEA), pada 2021 ini, angka emisi karbon melonjak drastis, yakni 4,5 persen dari tahun sebelumnya.
Penyebabnya, penggunaan listrik yang lebih banyak dari biasanya. Padahal, sumber energi listrik masih memakai batu bara yang tak ramah lingkungan.
(NAI)