Dinkes Sulsel Bakal Jemput Bola Vaksinasi Lansia di Wilayah Terpencil

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Apakareba: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan skema khusus pelaksanaan vaksinasi covid-19 bagi kelompok lanjut usia (lansia) di wilayah terpencil. Skema khusus disiapkan untuk meningkatkan cangkupan vaksinasi lansia di Sulsel.

"Kalau di daerah yang jaraknya jauh dari pos pelayanan vaksinasi mungkin itu perlu dibuatkan strategi baru. Kalau di kabupaten daerah itu kan memang harus dijemput," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas kesehatan Sulsel, Nurul Amin, di Makassar, Selasa, 27 April 2021, melansir Antara.

Skema yang dimaksud yakni mendekatkan layanan vaksinasi kepada masyarakat, khsuusnya kelompok lansia. Seperti membuat pos lansia atau menjemput calon peserta vaksinasi.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di Sulsel Terbatas

Dia mengatakan rendahnya cakupan vaksinasi lansia juga dipengaruhi akses layanan ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Sehingga, pihaknya memutuskan untuk "menjemput bola" pemberian vaksinasi terhadap lansia di wilayah terpencil, seperti Kabupaten Pangkep, Luwu Timur, dan Luwu Utara.

"Daerah terpencil yang aksesnya ke faskes itu kurang bagus, kita harus jemput bola," ucap Nurul.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur Rosmini Pandin mengatakan pihaknya mengoptimalkan posyandu lansia menjadi salah satu sistem pelayanan vaksinasi bagi daerah terpencil. Dinkes Luwu Timur juga menerapkan sistem "jemput bola".

"Jadi sistemnya bagaimana pelaksanaan posyandu lansia kita optimalkan di sini kami berkolaborasi semua. Malahan ada teman-teman yang beri gimik, semisal tawarkan makanan yang penting mau divaksin," beber dia.

Baca juga: Malam Ini, Indonesia Kedatangan 3,8 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca

Meski demikian, dia akui masih banyak lansia yang menunda divaksin karena alasan Ramadan. Data terakhir Dinkes Luwu Timur, vaksinasi lansia baru mencapai 6,3 persen atau 1.115 orang dari total sasaran 17.658 orang.

"Kita hanya terkendala dropping vaksin, tetapi begitu ada maka paling lama tiga hari sudah habis lagi. Alhamdulillah masyarakat juga semakin mengerti dan berlomba untuk divaksin," ujar Rosmini.



(CIA)

Berita Lainnya