Apakareba: Sebanyak 407.642 warga Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menerima vaksin dosis pertama jenis Sinovac hingga 1 Mei 2021. Jumlah tersebut baru sekitar 27,10 persen dari total target sebanyak 1.506.638 warga.
"Total target dari tiga kategori sasaran, yakni sumber daya manusia (SDM) kesehatan, petugas publik, dan lanjut usia (lansia)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel Nurul di Makassar, Senin, 3 Mei 2021, melansir Antara.
Dinkes Sulsel terus berupaya melancarkan vaksinasi di berbagai wilayah, termasuk menjangkau wilayah terpencil. Caranya dengan mendekatkan layanan vaksinasi agar akses masyarakat lebih mudah.
Nurul menyebut stok vaksin yang ada harus dioptimalkan kepada guru maupun lansia sebagai prioritas utama berdasarkan instruksi secara nasional. Apalagi sejumlah wilayah di Sulsel masih kerap kehabisan stok vaksin.
"Hanya diatur langkahnya, ini kami mencoba dalam beberapa waktu ke depan untuk memastikan bahwa pusat mampu menyediakan alokasi vaksin sesuai dengan kebutuhan kita," ujar dia.
Baca juga: Jokowi Minta Seluruh Pegawai Toko dan Mal Divaksinasi
Menurut dia, setiap kabupaten dan kota bisa langsung bermohon ke Kementerian Kesehatan melalui Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV). Meski begitu, Dinkes Sulsel akan tetap mendukung proses vaksinasi dengan melakukan permintaan stok vaksin ke pusat.
"Jadi kalau stok vaksin kosong, kami coba lakukan dan dukung mereka untuk menyampaikan informasi itu ke pusat," kata Nurul.
Tercatat hingga kini, sebanyak 67.805 SDM kesehatan, dan sebanyak 309.863 petugas publik atau 44,62 persen dari total 694.447 orang telah divaksinasi. Sementara pada dosis vaksin kedua ada 264.805 orang yang telah menerima suntikan.
"Meski masih ada vaksin dosis kedua, kemudian dosis satu untuk lansia dan guru, tetapi tentu diperhitungkan batas akhir dari menjelang Lebaran nanti kita kan enaknya interval 28 hari, jadi ada waktu untuk menunda," jelas Nurul.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
(CIA)