Apakareba: Tahukah kamu kalau di Sulawesi Selatan terdapat kerajaan kupu-kupu? Mungkin ketika mendengar kerajaan kupu-kupu, kalian akan mengaitkannya dengan dunia fiksi. Tetapi, hal itu bisa menjadi nyata ketika kalian mengunjungi Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros.
Di sana, beragam spesies kupu-kupu ceria berkembang biak, seperti papilio hingga selena. Inilah yang menjadi alasan kenapa kecamatan itu dikenal sebagai kerajaan kupu-kupu.
Tak hanya melestarikan habitat dan mempelajari metamorfosis kupu-kupu, warga Bantimurung juga membuat cendera matanya. Kegiatan positif itu tentunya juga membantu perekonomian masyarakat setempat.
"Hal ini dilakukan untuk melestarikan habitat kupu-kupu, mempelajari metamorfosis kupu-kupu, dan menambah nilai ekonomi dari kupu-kupu,” kata perajin tanda mata kupu-kupu, Ali Mutahar, dalam tayangan Newsline Metro TV, pada Kamis, 17 Juni 2021.
Jangan salah lho, cendera mata kupu-kupu yang dibuat masyarakat setempat bernilai jual tinggi. Bahkan, souvenir ini bisa dijual mulai Rp50 ribu hingga ratusan ribu rupiah.
Baca juga: Matahari di Jeneponto Sulawesi Selatan Terbit di Utara, Kok Bisa?
Cendera mata khas Bantimurung itu dapat berupa bingkai kupu-kupu maupun gantungan kunci. Hampir 50 persen pedagang mengambil bingkai kupu-kupu dari penangkaran.
“Sebelum diawetkan, kupu-kupu akan dimasukkan ke penangkaran terlebih dahulu,” ujarnya.
Kupu-kupu akan disuntikkan formalin. Lalu, dilakukan proses pengeringan atau didiamkan selama 15 menit. Setelah itu, kupu-kupu siap dimasukkan ke bingkai.
Hingga kini, souvenir kupu-kupu khas Bantimurung telah melanglang buana hingga Papua, Makassar, Sumatra, dan Jawa. (Nadia Ayu)
(SYI)