Apakareba: Kerumunan massa pada kegiatan Rizieq Shihab di sejumlah daerah seperti di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan di Petamburan, Jakarta Pusat, berujung pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat. Beberapa kepala daerah pun turut dipanggil pihak kepolisian.
Menanggapi hal tersebut, Politisi Gerindra, Habiburokhman, menilai pemanggilan kepada sejumlah orang yang terkait dengan kegiatan Rizieq terkesan berlebihan. Termasuk pemanggilan terhadap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza A Patria atau biasa disapa Ariza.
“Pak Ariza sekarang dipanggil sebagai apa? Kalau dalam konteks ingin menanyai kebijakan Pemprov DKI Jakarta cukup pejabat-pejabat saja. Pak Anies juga sudah dipanggil,” kata Habiburokhman dalam diskusi virtual Crosscheck yang disiarkan melalui kanal YouTube Medcom.id dengan judul “Terimbas Kerumunan Rizieq“ pada Minggu, 22 November 2020.
Lantas, apabila Ariza dipanggil karena ia hadir dalam kegiatan tersebut, kata Habiburokhman, otomatis kepolisian juga harus memanggil ribuan orang lainnya yang turut hadir. Sehingga hal ini menjadi tidak relevan.
Terakhir, Anggota Komisi III DPR RI itu mengajak semua elemen untuk mengintrospeksi dan mengevaluasi diri. Kejadian yang lalu, menurutnya, akibat kelalaian bersama.
“Kejadian kemarin seperti di airport kemudian di Tebet sampai di Puncak, kita semua punya andil. Teman-teman yang hadir pun saya pikir nggak kecil hati kalau dikatakan punya andil terhadap persoalan tersebut. Teman-teman Pemprov DKI, kepolisian dan kami di DPR punya andil semua.
Lihat: Terimbas Kerumunan Rizieq
(SYI)