Apakareba: Sebanyak 1.071 personel yang tergabung dalam Satgas Covid Hunter telah resmi diaktifkan. Peresmian ini dilakukan secara langsung oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. Nantinya, ribuan personel tersebut akan disebar di 153 kelurahan dan 15 kecamatan.
"Untuk jumlah petugasnya pada 153 kelurahan. Masing-masing satu kelurahan ada tujuh orang, jumlah totalnya saya lupa ingat, silakan dihitung ya, (1.071 orang)," kata Danny Pomanto, sapaan akrabnya, kepada wartawan usai peluncuran Covid Hunter di lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 4 Juni 2021, seperti dilansir dari Antara.
Kendaraan operasional untuk menunjang aktivitas tim Satgas Covid Hunter akan ditempatkan pada masing-masing kecamatan. Danny menyebutkan total mobil sebanyak 15 unit di setiap kecamatan, ditambah dua kendaraan pengendali. Sehingga total keseluruhan 17 unit mobil.
Baca juga: Jaringan Teroris JAD Makassar Meluas ke Beberapa Daerah
Kendaraan operasional itu juga dilengkapi dengan alat rapid antigen, suplemen, hingga obat yang diperuntukkan bagi suspek serta kontak erat. Nantinya, para suspek akan ditesting kemudian baru menerima perawatan.
Peluncuran Covid Hunter di Makassar ini, sebut Danny, merupakan upaya ketiga setelah Satgas Detektor dan Satgas Pengurai Kerumunan (Raika). Ketiga Satgas ini masuk dalam program Makassar Recover. Intinya aktivitas yang dilakukan pada program tersebut meliputi tracing, testing, dan treatment dengan penerapan 5M (mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan memakai masker).
Satgas Raika bertugas untuk mendorong penerapan 5M. Sedangkan status pemeriksaan ke masyarakat merupakan tanggung jawab dari Satgas Detektor. Terakhir, Satgas Covid Hunter bertugas melakukan tracing, testing, dan treatment.
"Kerjanya, bila ada suspek, apalagi kalau ada terkonfirmasi, maka yang bersangkutan akan diperiksa, termasuk tempat yang dicurigai daerah penularannya. Pertama di rumah tinggalnya, kedua di tempat kerjanya, dan ketiga di tempat kumpulnya," jelasnya.
Dalam penugasannya, Satgas Covid Hunter ini terdiri atas tujuh orang yang bertugas di keluarahan masing-masing. Ketujuh orang itu meliputi tim dokter, relawan, hingga petugas TNI-Polri. Selain itu, mereka juga mendapat pengawasan dari tim Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar.
Perbedaan antara Satgas Covid Hunter dengan tim patroli, jawab Danny, yakni satgas pemburu siap dipanggil masyarakat dengan bergerak cepat. Berbeda dengan tim patroli yang hanya menunggu laporan lalu ditindaklanjuti dengan membubarkan kerumunan.
Baca juga: Pemkot Makassar Maksimalkan Pemberdayaan Pelaku UMKM
"Kalau patroli itu lain, jaga kota namanya. Kalau Covid Hunter tidak, mereka mencari suspek dengan bukti pemeriksaan. Makanya kita siapkan 200 ribu antigen. Untuk PCR masing diadakan reagennya. Kita juga ada bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) satu alat PCR," ucap Danny.
Selain itu, Pemkot Makassar telah bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unhas dengan menyiapkan 16 tempat pemeriksaan laboratorim PCR, tentunya di bawah pengawasan IDI. Diharapkan semua pihak bisa membantu prosesnya usai dilakukan testing antigen yang dilanjutkan dengan tes swab PCR guna memastikan status warga. Nantinya, data tersebut akan dimasukkan ke aplikasi mobile Makassar Recover.
(SYI)