Apakareba: Indonesia mengalami penurunan drastis keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di sejumlah daerah. Yakni di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur dan daerah lainnya.
Hal itu membuat tokoh senior media, Peter F Gontha, membandingkan dengan yang terjadi di Tokyo, Jepang. Lantaran BOR rumah sakit di Tokyo mencapai lebih dari 100 persen, sehingga pasien yang dapat diterima hanya dengan kategori sangat parah.
"Rumah sakit di Tokyo, BOR-nya sudah mencapai lebih dari 100 persen. Hanya yang kondisinya gawat yang diterima. Pasien di Tokyo sudah mencapai 10.000 orang yang terjangkit per hari. Namanya bukan covid-19 lagi, tapi virus Delta. Semua negara maju di dunia terkena kembali," kata Peter, mengutip Media Indonesia, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Peter memberikan apresiasinya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. "Teruskan bapak-bapak," ucapnya.
Baca: Satgas Covid-19: BOR Rumah Sakit di Jawa Barat Konsisten Menurun
Penurunan BOR
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang merupakan arahan dari Kepala Negara dianggap menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam penurunan BOR.
Data menunjukkan angka keterisian BOR di seluruh Indonesia yang sempat menyentuh angka 77,07% pada 11 Juli, perlahan turun menjadi 75,9% dalam tiga pekan terakhir. Sepekan kemudian, persentasenya kembali turun menjadi 70,6%, dan di pekan terakhir menjadi 61,95%.
Penurunan persentase BOR sejalan dengan penurunan kasus aktif selama dua pekan terakhir. Dari yang sebelumnya mencapai 18,84% menjadi 18%, dan terus turun menjadi 15,55% per 1 Agustus 2021. (Media Indonesia)
(RAI)