Apakareba: Pandemi covid-19 tidak hanya berimbas ke kesehatan masyarakat, tetapi juga memukul perekenomian. Di Sulawesi Selatan, persentase penduduk miskin menjadi 8,99 persen. Tercatat, jumlah penduduk miskin di Sulsel pada September 2020, yakni 800.240 orang atau bertambah 23.410 orang ketimbang Maret 2020 yang berjumlah 776.830 jiwa.
"Pendataan terbaru kami, angka kemiskinan bertambah 23,41 ribu atau meningkat 0,27 persen pada September 2020 dibandingkan Maret 2020," ujar Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah di Makassar, Sulsel, Senin, 15 Februari 2021, seperti dilansir dari Antara.
Untuk perbandingan jumlah penduduk miskin September 2020 terhadap September 2019 mengalami penambahan 40.660 dari 759.580 orang atau secara persentase naik 0,43 persen. Yos mengatakan, selama periode September 2019-September 2020, penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami peningkatan 32,69 ribu jiwa. Sedangkan di daerah pedesaan, juga mengalami peningkatan sebesar 7,97 ribu jiwa.
"Persentase penduduk miskin di perkotaan dan di pedesaan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,70 dan 0,35 poin persen. Tapi paling tinggi di kota," terangnya.
Dia menyatakan, ada beberapa penyebab angka kemiskinan itu naik. Salah satunya karena pandemi covid-19 yang berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dan pendapatan warga.
Penyebab lainnya, lanjut Yos, karena banyak pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pun semakin menganga. Akibatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang menurun.
"Apalagi pertumbuhan ekonomi kita di Sulsel sempat mengalami kontraksi di kuartal III," ucapnya.
(SYI)