Manado: Tingkat kemiskinan di Sulawesi Utara (Sulut) pada Maret 2023 mencapai 7,38 persen. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Penduduk miskin Sulut pada Maret 2023 sebesar 7,38 persen, meningkat 0,04 persen poin dibandingkan September 2022 dan meningkat 0,10 persen poin terhadap Maret 2022," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Asim Saputra dikutip dari Medcom, Selasa, 18 Juli 2023.
Asim menambahkan jumlah penduduk miskin di Sulut pada Maret 2023 tercatat sebanyak 189 ribu orang. Angka tersebut meningkat sebanyak 1,7 ribu orang dibandingkan September 2022. Tak hanya itu, angka tersebut juga naik sebanyak 3,86 ribu orang bila dibandingkan dengan Maret 2022.
Ia menjelaskan persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2022 tercatat sebesar 5,04 persen. Angka tersebut pun turun menjadi 4,91 persen pada Maret 2023.
Namun, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 justru naik menjadi 10,38 persen dibanding September 2022. Pada September tahun lalu, persentase penduduk miskin perdesaan ialah sebesar 10,16 persen.
"Dibanding September 2022, jumlah penduduk miskin Maret 2023 perkotaan turun sebanyak 1,9 ribu orang dari 70,90 ribu orang pada September 2022 menjadi 69,03 ribu orang pada Maret 2023," jelas Asim.
Sementara itu, jumlah penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 naik sebanyak 3,50 ribu orang dibanding September 2022. Pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin perdesaan tercatat sebanyak 119,97 ribu orang.
Kemudian, Garis Kemiskinan (GK) di Sulut pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp463.432,- per kapita setiap bulan dengan komposisi GK Makanan sebesar Rp360.891 atau 77,87 persen. Sementara itu, Garis Kemiskinan Bukan Makanan tercatat sebesar Rp102.541 atau 22,13 persen.
Rata-rata rumah tangga miskin di Sulawesi Utara pada Maret 2023 memiliki sekitar 4,90 anggota rumah tangga. Dengan demikian, rata-rata jumlah garis kemiskinan setiap rumah tangga miskin di Sulut adalah sebesar Rp2.270.817 per bulan.
(SUR)