Apakareba: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel) kembali menggelar Festival Mulo atau MULOF3ST. Festival ini disiapkan menjadi ruang berekspresi bagi pegiat fesyen lokal sesuai temanya.
Sekretaris Disbudpar Sulsel, Devo Khaddafi, mengatakan Festival Mulo ini digelar dalam momentum semakin populernya fesyen jalanan di Indonesia. Terutama setelah komunitas anak muda SCBD (Sudirman, Citayam, Bogor, Depok) dengan Citayam Fashion Week di Jakarta.
"Secara kebetulan fashion sedang jadi perbincangan hangat gegara fashion jalanan oleh anak-anak muda Citayam di Jakarta. Ini adalah dua momentum yang ketemu di saat yang tepat. Boleh dibilang ini adalah kebetulan yang benar," kata Devo, dikutip dari Antara, Selasa, 9 Agustus 2022.
Devo mengundang para kaum muda Makassar dan siapa saja yang gemar fashion untuk datang ke Mulo Fest yang akan diadakan di area Gedung Mulo. "Jangan lagi di jalanan. Selain berbahaya, juga bisa mengganggu pengguna jalan," katanya.
Pada festival sebelumnya, Mulo Fest #1 mengangkat tema tentang kuliner lokal rasa nusantara dan Mulo Fest #2 tentang geliat film lokal Makassar/Sulsel.
Pada MULOF3ST nanti, para pengunjung bakal menyaksikan dan mengikuti berbagai rangkaian acara yang menarik. Ada workshop fotografi, workshop dan talk show kecantikan, pameran dan bazaar kuliner dan UMKM lokal, games berhadiah, penampilan musik, seni dan budaya, hingga art gallery.
Pembeda lain di MULOF3ST dibanding Mulo Fest pertama dan kedua adalah durasinya. Mulo Fest yang pertama dan kedua digelar hanya sehari, tapi kali ini akan digelar selama dua hari, yaitu 26 - 27 Agustus 2022.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi momentum bagi lahirnya kegiatan fesyen street wear di Sulawesi Selatan dengan berbagai macam produk lokal yang telah dikenal sampai ke seluruh Indonesia bahkan dunia.
(SUR)
