Awas Kanker Paru-Paru! Kenali 5 Faktor Pemicu Risiko Terjangkit Ini

foto: P2PTMKemenkes foto: P2PTMKemenkes

Apakareba: Kanker paru-paru merupakan penyakit ganas yang terjadi pada jaringan paru. Keganasan tersebut dapat berasal dari paru sendiri (primer) atau dari luar paru (metastasis).

Melansir akun Instagram Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, @p2ptmkemenkesri, berikut faktor pemicu meningkatnya risiko kanker paru:

1. Kebiasaan Merokok

Para perokok mempunyai risiko yang tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok dari penyakit kanker. Hasil penelitian menunjukan bahwa kanker paru-paru sangat erat kaitanya dengan perokok.

Rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat merusak DNA dan menyebabkan mutasi sel yang dapat menyebabkan kanker.

2. Faktor Usia

Orang-orang rentan terkena kanker paru-paru saat usianya di atas 50 tahun

3. Faktor Genetik

Beberapa kanker memiliki faktor genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker pada seseorang. Biasanya orang yang memiliki riwayat kanker paru dalam keluarga mempunyai risiko terserang kanker paru-paru.

4. Zat karsinogen

Faktor karsinogen adalah bahan atau zat yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko terjadinya kanker pada seseorang. Faktor karsinogenik bekerja dengan merusak DNA dan mengubah sel normal menjadi sel kanker.

Beberapa faktor karsinogen selain merokok dan asap rokok ialah paparan zat kimia, radiasi, virus, hormon, dan iritasi kronis. Polusi udara dari sumber-sumber seperti kendaraan bermotor dan industri dapat mengandung zat-zat karsinogenik yang dapat memicu kanker paru-paru.

Paparan radiasi radon dan asbestos secara terus menerus dalam jangka waktu lama juga dianggap karsinogen kanker.

5. Faktor gaya hidup

Faktor gaya hidup ini di antaranya kebiasaan merokok dan terpapar asap rokok menjadi salah satu pemicu kanker paru. Pola makan yang tinggi lemak jenuh, daging merah, dan gula dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru.

Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Selain itu, stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru.



(FPR)