Gorontalo: Kerusuhan yang terjadi di Pohuwato, Gorontalo, mengakibatkan 10 personel kepolisian mengalami luka-luka dan puluhan demonstran berhasil diamankan. Kerusuhan terjadi di dua lokasi yakni, PT. Pani Gorontalo Project dan kawasan kantor Bupati Pohuwato.
"Ada 10 orang personel kami yang terluka, bahkan ada juga yang mengalami patah tulang," kata Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Angesta Romano Yoyol, dikutip dari Antara, Jumat, 22 September 2023.
Menurut Angesta Romano, saat massa aksi melakukan demonstrasi di kantor Bupati Pohuwato, jumlah personel kepolisian yang ditugaskan tidak sebanding dengan jumlah pengunjuk rasa, sehingga personel kesulitan mengendalikan situasi. Saat ia turun langsung ke lokasi untuk bernegosiasi dengan para pendemo, mereka menolaknya dan melempari dirinya bersama personel dengan batu.
Massa aksi yang semakin beringas juga melakukan perusakan dan membakar kantor bupati. Aksi ini bahkan meluas hingga merusak fasilitas di kantor DPRD dan rumah dinas bupati Pohuwato. Kapolda segera memerintahkan personelnya untuk mengamankan para pendemo yang dianggap memprovokasi massa aksi dan yang terlibat dalam aksi anarkis tersebut.
"Selain puluhan demonstran, ada juga kendaraan yang kita amankan. Semuanya masih kita lakukan pendataan dan pemeriksaan. Nanti hasilnya kita informasikan kembali," kata Angesta Romano.
Menurut informasi, aksi unjuk rasa dilakukan oleh massa yang menuntut ganti rugi lahan kepada salah satu perusahaan tambang emas yang ada di Kabupaten Pohuwato. Hingga saat ini aparat kepolisian tetap siaga di beberapa lokasi yang dianggap rawan terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Penjabat Gubernur, Kapolda, Danrem, dan sejumlah unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) masih berada di Kabupaten Pohuwato dan berencana untuk tetap tinggal guna memastikan situasi di wilayah tersebut benar-benar kondusif.
(SUR)