Apakareba: Pemerintan Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengekspor berbagai komoditas unggulan sebanyak 1.488 ton dengan nilai sekitar Rp49,9 miliar. Ekspor tersebut dilepas langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Terminal Peti Kemas Makassar PT Pelindo IV pada Senin, 12 April 2021.
Dengan ekspor perdana rempah-rempah, pupuk bat guano, dan beberapa komoditas unggulan lainnya ke berbagai negara ini, sebut Andi, neraca pertumbuhan ekonomi akan semakin besar. Apalagi yang di ekspor merupakan rempah-rempah unggulan Sulsel.
“Rempah-rempah ini adalah keunggulan kita, kejayaan kita yang perlu kita kembalikan. Dahulu, penjajah datang karena rempah-rempah, sekarang yang ekspor kita. Kita harus menjajah negara-negara mereka dengan rempah-rempah kita,” kata Andi, seperti dilansir dari Sulselprov.go.id.
Diharapkan dengan hadirnya Makassar New Port (MNP), nantinya pelabuhan itu bisa menjadi tolah ukur dan titik awal untuk mengangkat ekspor-ekspor di Sulsel. Terlebih, Andi menyebutkan bahwa Sulsel kelebihan stok beras sebesar 450 ribu ton dan sudah didistribusikan ke 27 provinsi di Indonesia.
“Ini nantinya jika kita melempar dengan kapal 400 meter, bisa dikirim ke mana-mana. Banyak sekali yang datang (dari negara lain) semua datang audiens menanyakan apa yang lebih di Sulsel. Saya bilang ada beras, sayuran, rempah-rempah dan beberapa produk lainnya. Kita punya bentangan laut 2000 km, tinggal optimalisasi saja dan bagaimana pasar menjelajah ke seluruh belahan dunia," paparnya.
Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada PT Pelindo yang terus mendorong ekspor produk Sulsel ke penjuru dunia. Andi juga menuturkan jika MNP sudah bisa beroperasi, maka nilai eskpor di Sulsel akan semakin meningkat.
Ketika MNP sudah rampung, kapal sepanjang 400 meter pun bisa bersandar di sana. Bisa dibayangkan jika itu benar-benar terjadi, jalur perdagangan kapal besar dari luar negeri pun bisa melintasi Sulsel.
“Kita berharap (kapal dari luar negeri) mampir ke sini dan kita bisa menitipkan barang-barang kita direct ekspor dengan kapal yang lebih besar,” ucap Andi.
Dalam kesempatan itu, Andi pun mendorong adanya percepatan outer ring road Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar). Dengan begitu, perlintasan di Makassar tak hanya melalui jalur kota.
Selain itu, di Indonesia timur, sebut Andi, Makassar bisa menjadi pusat transportasi terbaik untuk angkutan barang dan jasa selain Tanjung Priok dan Surabaya. Ia meyakini ketika MNP sudah bisa dioperasikan, maka Surabaya bisa menjadi saingan, mengingat lokasi Makassar yang strategis.
“Tempat ekspor terbaik barang dan jasa adalah dari kita yang paling banyak. Karena Sulsel memiliki potensi terbaik dari segi lumbung pangan, pertambangan, dan peternakan,” tutupnya.
(SYI)