Apakareba: Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan memastikan vaksinasi gotong royong atau mandiri berlaku gratis bagi karyawan. Nantinya, pemberian vaksin covid-19 akan ditanggung oleh pihak perusahaan.
Skema pelaksanaannya tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 tahun 2021. Disebutkan, pelaksanaan vaksinasi gotong royong dilaksanakan oleh pihak swasta.
"Vaksinasi gotong royong oleh pusat, nanti akan ditunjuk siapa yang akan jadi pelaksana dari pihak badan usaha milik negara (BUMN). Kita hanya fasilitas. Yang akan memberikan vaksin mandiri untuk melapor ke kami," kata Kepala Dinkes Sulawesi Selatan, Ichsan Mustari, Senin, 5 April 2021, seperti dilansir dari Antara.
Dinkes Sulsel belum mengantongi petunjuk teknis (juknis) terkait pelaksanaannya. Pihak yang berwenang untuk menerbitkan juknis adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Pelaksanaannya belum ada info bagaimana vaksinnya dan kapan diturunkan,” ucap Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel, Nurul.
Terlepas dari itu semua, pemberian vaksin covid-19 dipastikan berlaku gratis bagi masyarakat. Apalagi setiap perusahaan memang berkewajiban menanggung karyawan beserta keluarganya untuk menerima vaksin covid-19.
"Pelaksanaannya sudah ada di Permenkes 2021. Sebenarnya gratis, tetapi dikelola oleh swasta. Jadi vaksinnya masing-masing perusahaan swasta yang menanggung bukan peserta," jelasnya.
BUMN akan memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi gotong royong untuk perusahaan swasta. Jadi, setiap perusahaan yang ingin mendaftarkan karyawannya wajib menyertakan NIK unuk kemudian dikoordinasikan ke Kementerian BUMN.
Rencananya, vaksinasi gotong royong akan digelar pada April 2021 seperti yang tertuang dalam Permenkes 2021. Tetapi, Pemprov Sulsel masih ingin memfokuskan untuk merampungkan vaksinasi tahap kedua bagi petugas pelayanan publik.
Berdasarkan data Dinkes Sulsel pada 3 Maret 2021, vaksinasi tahap kedua bagi petugas publik baru mencapai 28,76 persen atau setara dengan 199.759 orang yang telah menerima vaksin dari total sasaran sebanyak 694.447 orang. Sementara, vaksinasi dosis kedua hanya 7,43 persen atau 51.631 orang.
Vaksinasi terhadap kelompok lanjut usia (lansia) juga masih jauh dari kata tuntas, yakni baru mencapai 1,9 persen dan sebanyak 537 orang telah menerima vaksinasi dosis kedua. Diketahui, total target vaksinasi lansia sebanyak 753.303 orang.
(SYI)