"Kita sayangkan, padahal tadi sudah kami terima aspirasinya secara langsung bersama pimpinan lain," ujar Syahrudin dilansir dari Antara, Selasa, 12 April 2022.
Bentrok mahasiswa dan aparat dipicu beberapa oknum diduga perusuh melempari kantor dan pagar DPRD Sulsel dan berusaha mendobrak pagar. Aparat keamanan telah berupaya memberi peringatan dan memakai pendekatan persuasif agar aksi anarkis itu dihentikan.
Namun, tapi tidak digubris sehingga diambil langkah tegas membubarkan demonstran.
Pria yang akrab disapa Sahar itu dengan lantang menyatakan merespons tuntutan peserta aksi seperti Penundaan Pemilu, masa tiga periode presiden, masalah distribusi minyak goreng, kenaikan pajak, dan BBM. Ia menambahkan siap mendesak pemerintah pusat segera menyikapi persoalan rakyat.
"Tentu kita menolak wacana (penundaan Pemilu) itu, begitu pula soal harga minyak goreng kita minta Pak Presiden mengevaluasi menterinya, serta menteri yang sering membuat gaduh. Atas nama DPRD kami memberikan apresiasi atas perjuangan mahasiswa, kami tentu bersama mahasiswa," paparnya
(UWA)