Apakareba: Warga Kabupaten Gowa sempat dibuah heboh dengan adanya penemuan tujuh benda yang diduga peninggalam zaman dahulu. Benda bersejarah itu ditemukan oleh Rahim, warga Kelurahan Kalaserena, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa.
Ia menemukan tujuh barang kuno yang terdiri atas mangkuk, kendi, hingga dupa tersebut di sekitar lokasi tambang galian Kelurahan Kalaserena. Dilihat dari gestur dan ciri khasnya, diperkirakan benda tersebut berumur ratusan tahun.
Penemuan barang kuno ini bukan yang pertama kalinya. Dipercaya kampung yang ditinggali Rahim ini merupakan kampung Kerajaan Gowa. Tidak heran penemuan benda seperti ini sudah terjadi dua kali.
Lantas, bagaimana ya asal-usul dari munculnya Kerajaan Gowa ini? Dilansir dari Historia, berikut informasi mengenai Kerajaan Gowa.
Sejarah awal
Pada awalnya, di daerah Gowa terdapat sembilan komunitas yang akrab disapa Bate Salapang (sembilan bendera). Sembilan komunitas itu adalah Tambolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjane, Saumata, Bissei, Sero, dan Kalili yang kemudian menjadi pusat Kerajaan Gowa. Akhirnya, komunitas lainnya pun bergabung untuk membentuk Kerajaan Gowa. Cerita dari para pendahulu di Gowa mengatakan bahwa Kerajaan Gowa sudah ada sejak awal abad ke-14 dan pendirinya adalah Tumanurung.
Letak Kesultanan Gowa
Kerajaan Gowa dan Tallo dikenal dengan sebutan Kerajaan Makassar. Wilayah kerajaan ini sekarang berada di bawah Kabupaten Gowa. Sebenarnya Makassar adalah ibu kota Gowa yang dahulu disebut Ujungpandang.
Dengan letaknya yang strategis secara geografis, Makassar menjadi pusat persinggahan para pedagang. Atas dasar tersebut, Kerajaan Gowa akhirnya berkembang menjadi kerajaan besar dan menguasi jalur perdagangan Nusantara.
Kondisi sosial budaya Kerajaan Gowa
Norma kehidupan masyarakat Makassar diatur berdasarkan adat dan agama Islam yang disebut Pangadakkang. Mereka sangat percaya terhadap norma-norma tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat Makassar juga mengenal pelapisan sosial yang terdiri atas lapisan atas, yakni dari golongan bangsawan atau disebut ‘Anakarung/Karaeng’, rakyat kebanyakan atau disebut ‘to Maradeka’, dan golongan bawah atau para hamba sahaya yang disebut dengan golongan ‘Ata’.
Dari segi kebudayaan, masyarakat Makassar banyak menciptakan benda yang berkaitan dengan dunia pelayaran, seperti kapal. Jenis kapal yang dibuat oleh orang Makassar dikenal dengan nama Pinisi dan Lombo. Kapal-kapal tersebut sampai saat ini merupakan kebanggaan rakyat Makassar.
Kondisi ekonomi Kerajaan Gowa
Dengan letaknya yang strategi dan memiliki pelabuhan yang baik, Kerajaan Gowa berkembang pesat sebagai pusat perdagangan di Indonesia bagian timur. Sebagai pusat perdagangan, Makassar berkembang dan memilki pelabuhan internasional yang banyak disinggahi oleh pedagang asing, seperti Portugis, Inggris, hingga Denmark.
Terdapat hukum niaga yang mengatur pelayaran dan perdagangan di Makassar kala itu, yakni Ade’ Aloping Loping Bicaranna Pabbalue. Sehingga perdagangan di Makassar menjadi teratur.
Selain perdagangan, kegiatan pertanian juga berkembang di Makassar. Apalagi Makassar juga menguasai daerah-daerah yang subur di Sulawesi Selatan bagian timur.
Buat kalian yang tinggal di Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Gowa wajib tahu nih sejarah Kerajaan Gowa ini! Bagaimana menurut kalian?
(SYI)